a.
Latar
Belakang
Untuk kepentingan penyimpanan
data dan sebagai alat bantu analisis PWS KIA bagi Puskesmas, telah dikembangkan
software PWS KIA. Software tersebut disusun melalui proses yang cukup panjang,
dengan melibatkan unit terkait dengan Kesehatan Ibu dan Anak. Software tersebut
juga telah diujicobakan di wilayah-wilayah fokus UNICEF. Dari hasil ujicoba
implementasi software tersebut, puskesmas mampu secara mandiri untuk melakukan
entri data dan menyediakan data KIA yang lengkap dan valid. Juga Puskesmas
merasa terbantu dalam melakukan analisa dan interpretasi data KIA.
Software tersebut telah
dipublikasikan secara resmi pada tahun 2009 sebagai software Kartini versi 1.2
yang masih memiliki beberapa kekurangan dan ketidaksesuaian dengan buku Pedoman
PWS KIA yang difinalisasi kemudian. Dalam software tersebut juga belum mencakup
indikator Keluarga Berencana (KB). Variabel neonatus, bayi/balita, gizi dan
imunisasi masih terbatas. Untuk itu perlu dilakukan penyesuaian dan penambahan
indikator KB, neonatus, bayi/balita, gizi dan imunisasi.
Pada tahun 2010 dilakukan
perbaikan dan penyempurnaan software Kartini versi 1.2. Hasil dari
penyempurnaan tersebut adalah software Kartini versi 2.1. Untuk melakukan
update software Kartini versi 1.2 ke software Kartini versi 2.1 dapat dilakukan
secara online.Dengan dinamisnya perkembangan teknologi informasi dan kemajuan
ilmu kesehatan dimana proses perubahannya berlangsung cepat, menyebabkan
kartini saat ini masih perlu disempurnakan.
Pada pertengahan 2012, dengan dukungan Australia Indonesia Partnership
for Maternal and Neonatal Health-AIPMNH dilakukan Integrasi Kartini versi 2.1
online dengan Geographic Information System (GIS). Hasil dari integrasi
tersebut adalah software Kartini versi 3.0. Selanjutnya software ini diharapkan
akan digunakan oleh Puskesmas guna meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak.
b.
ALUR DAN PROSES KEGIATAN PWS KIA DALAM SOFTWARE
KARTINI 3.0
Alur
kegiatan PWS KIA dalam Software Kartini dimulai dengan pengisian master data
Puskesmas yang terdiri dari :
1)
Profil
Puskesmas;
2)
Data
Bidan;
3)
Data
Perawat dan
4)
Data
Tenaga Pelaksana Gizi/TPG.
Untuk
data profil Puskesmas dan Data Desa, pengisian data dilakukan satu tahun
sekali. Sedangkan data terkait ketenagaan (data bidan, data perawat dan data
TPG), pengisian data dilakukan setiap ada perubahan (perpindahan atau
penambahan pegawai baru). Alur proses
selanjutnya adalah pengisian data kegiatan PWS KIA yang terdiri dari:
1)
Identifikasi
PUS;
2)
Registrasi
Ibu Hamil;
3)
Pemeriksaan
ANC;
4)
Persalinan;
5)
Pemeriksaan
Newborn;
6)
Pemeriksaan
Nifas;
7)
Pemeriksaan
Bayi Baru Lahir/Neonatus serta
8)
Pemeriksaan
Bayi dan Anak Balita.
c.
Input
Data Master
Submodul
yang pertama dari aplikasi Kartini versi 3 (web) adalah Master Data. Master
Data terdiri dari: profil Puskesmas,
data Desa, Bidan, Posyandu, Kader, Dukun, Perawat, TPG/Tenaga Pelaksana Gizi
dan daftar istilah PWS KIA. Input Data Master dilakukan setiap tahun utamanya
untuk data desa yang didalamnya terdapat data sasaran KIA seperti sasaran ibu
hamil, ibu bersalin, bayi, anak balita dan PUS.
d.
Input Kegiatan
1)
Input Data PUS
2)
Input Data Balita
3)
Input Register Ibu Hamil
4)
Input ANC
5)
Input P4K
6)
Input Persalinan Ibu
7)
Input Newborn
8)
Input Pemeriksaan Nifas
9)
Input Pemeriksaan Neonatus
10) Input
Pemeriksaan Bayi dan Anak Balita
11) Input
Kematian Balita
12) Kematian
Ibu
13) Input
Pemerisaan KB
14) Input
Gizi Buruk
e.
Laporan Dan Pemanfaatannya
Hasil dari input data Master dan
kegiatan PWS dapat dilihat pada modul laporan. Laporan yang akan disajikan
terdiri dari :
1)
Laporan
Kohort,
2)
Register
KIA,
3)
Grafik
Register KIA,
4)
Laporan
Dasar,
5)
Taksiran
Persalinan,
6)
Laporan
PWS,
7)
Laporan
Kematian,
8)
Kartu
Ibu,
9)
Kartu
Bayi,
10) Laporan Penelusuran,
11) Grafik Trend PWS,
12) Laporan Imunisasi,
13) Laporan Gizi dan Laporan KB.
f.
Menggunakan
Menu Administrator
Menu administrator pada sistem
PWS KIA Elektronik, dapat dimanfaatkan untuk melakukan backup dan restore
database, menambah Satker PWS KIA Puskesmas, menambah data lokasi seperti
Propinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa.
g.
MENGINTEGRASIKAN DATA PWS KIA ELEKTRONIK DENGAN
MODUL PEMETAAN PWS KIA
Integrasi pemetaan yang akan
disajikan ada 2 jenis:
1)
Penyajian
(display) pemetaan dalam bentuk point (titik koordinat), terdiri – dari:
a)
Titik
koordinat/point ibu hamil yang dibedakan menjadi ibu hamil sehat, ibu hamil
dengan risiko sedang dan ibu hamil dengan resiko tinggi. Pembagian tersebut
berdasarkan metode skoring Puji Rochyati. Point Ibu hamil dideskripsikan
sebagai berikut:
·
Ibu
hamil sehat digambarkan dengan icon warna hijau.
·
Ibu
hamil dengan risiko sedang digambarkan dengan icon warna kuning.
·
Ibu
hamil dengan risiko tinggi digambarkan dengan icon warna merah.
b)
Titik
koordinat/point Ibu Nifas yang dibedakan menjadi Ibu Nifas sehat dan Ibu Nifas
dengan Komplikasi. Point Ibu nifas dideskripsikan sebagai berikut:
·
Ibu
nifas sehat digambarkan dengan icon warna hijau.
·
Ibu
nifas dengan komplikasi digambarkan dengan icon warna merah.
c)
Titik
koordinat/point Bayi Baru Lahir yang dibedakan menjadi bayi baru lahir sehat
dan bayi baru lahir dengan risiko tinggi/komplikasi. Point bayi baru lahir
dideskripsikan sebagai berikut:
·
Bayi
baru lahir sehat digambarkan dengan icon warna hijau.
·
Bayi
baru lahir dengan risiko tinggi/komplikasi digambarkan dengan icon warna merah.
d)
Titik
koordinat/point Bayi yang dibedakan menjadi bayi sehat dan bayi gizi
kurang/buruk. Point bayi dideskripsikan sebagai berikut:
·
Bayi
sehat digambarkan dengan icon warna hijau.
·
Bayi
dengan gizi kurang/buruk digambarkan dengan icon warna merah.
e)
Titik
koordinat/point Anak Balita Gizi Buruk dideskripsikan dengan icon warna merah.
f)
Titik
koordinat Kematian Balita dideskripsikan dengan icon warna merah.
g)
Titik
Koordinat Kematian Ibu dideskripsikan dengan icon warna merah.
2)
Penyajian
(display) pemetaan dalam bentuk tematik/warna untuk data indikator PWS KIA
dikerjakan setiap tahun dengan kategori sebagai berikut:
a)
Area
wilayah kerja Puskesmas/Desa dengan warna merah maroon untuk capaian indikator
< 25%.
b)
Area
wilayah kerja Puskesmas/Desa dengan warna merah untuk capaian indikator 25% -
50%.
c)
Area
wilayah kerja Puskesmas/Desa dengan warna kuning untuk capaian indikator 50% -
75%.
d)
Area
wilayah kerja Puskesmas/Desa dengan warna hijau untuk capaian indikator >
75%.
Indikator
PWS KIA yang disajikan dalam peta tematik adalah: K1, K4, Pn, PK, Deteksi Risti
oleh Masyarakat, KF, KN1, KN Lengkap, Neonatus Komplikasi Ditangani, Yankes
Bayi, Yankes Anak Balita dan Peserta KB Aktif.
Assalamu,alaikum wr wb
BalasHapuskawan boleh dounload software pws kia kartini versi 3.0
ada link yg bisa di download aplikasi nya gak y
BalasHapusbisa minta link dowloadnya?
BalasHapusBagi link nya donk mb' 😀😁
BalasHapusAda linknya mba pws kia buat 19 desa
BalasHapusBAGAIMANA CARA MENDAPATKAN PWS KARTININYA MB
BalasHapus